The Strategies in
TOEFL Listening Comprehension
Di dalam tes TOEFL, Kita akan diuji dengan beberapa jenis
tes seperti, memahami struktur dan ungkapan model tulisan (Structure and
Written Expression) yang berkaitan dengan tata bahasa Inggris, memahami
bacaan (Reading Comprehension), kemampuan memahami dalam menulis
(Writing), dan memahami teks lisan (Listening Comprehension).
Soal Listening Comprehension dalam tes TOEFL bertujuan untuk
menguji kemampuan dalam memahami bahasa lisan. Namun, tidak hanya sekadar
kemampuan mendengarkan bahasa Inggris lisan, tapi juga pengetahuan tata bahasa
Inggris (grammar) yang memadai. Semua kalimat dalam bagian ini menggunakan
kalimat gramatikal dan biasanya dalam bentuk kalimat lengkap yang diucapkan
dalam percakapan bahasa Inggris.
Pada bagian listening comprehension terbagi menjadi tiga
bagian (part) dengan 50 pertanyaan.
- Bagian
A (Part A) terdiri dari 30 pertanyaan (short conversation/dialogue)
- Bagian
B (Part B) terdiri dari 7 sampai 8 pertanyaan (long conversation)
- Bagian
C (Part C) terdiri dari 11 sampai 13 pertanyaan (talk).
Untuk menjawab 50 pertanyaan tersebut, kita hanya diberi
waktu 35 - 45 menit. Sehingga, kita hanya memiliki waktu antara 12-15 detik
untuk dapat menjawab 1 soal.
I. Short Conversation (Part A)
Pada Part A (Short Conversation), kita akan mendengar
sekitar 30 percakapan pendek antara dua orang dan setiap satu percakapan akan
diikuti oleh satu pertanyaan. Rata-rata satu pembicara hanya berbicara satu
kali. Ketika kita mendengarkan percakapan kita harus memerhatikan dengan cermat
ungkapan yang diucapkan oleh pembicara kedua, karena biasanya kata kunci untuk
menjawab berada pada kalimat yang diucapkan oleh pembicara kedua. Setiap
pertanyaan pada part A biasanya dimulai dengan Question Words (Kata-kata tanya)
terutama:
- What
(Apa/Apa yang/Berapa);
- Where
(Di mana atau Ke mana);
- When
(Kapan).