Penerapan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis
Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manusia
1. Latar Belakang
Penyakit gigi dan mulut
pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang paling
sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Persepsi dan perilaku masyarakat
Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk. Ini terlihat dari
masih besarnya angka karies gigi dan penyakit mulut di Indonesia yang cenderung
meningkat. Sehingga berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu
perangkat lunak yang dapat membantu menyediakan informasi yang diperlukan untuk
staf/ pegawai di bidang kesehatan serta meningkatkan pengetahuan/ pemahaman
pasien dalam mengetahui dengan benar gejala penyakit gigi dan mulut pada
manusia Aplikasi sietem pakar ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai diagnosis penyakit gigi dan mulut pada manusia serta cara
pengobatannya, serta dapat menghasilkan suatu alternatif solusi yang tepat dan
cepat dalam menentukan penyakt gigi dan mulut dengan melihat dari gejala yang
timbul tanpa harus berkonsultasi dengan seorang pakar.
2. Tujuan
Tujuan penelitian ini merancang sebuah sistem pakar untuk memberikan informasi mengenai diagnosis penyakit gigi dan mulut pada manusia serta cara pengobatannya dan menghasilkan suatua lternatif solusi yang tepat dan cepat dalam menentukan penyakit gigi dan mulut dengan melihat dari gejala yang timbul tanpa harus berkonsultasi dengan seorang pakar.
3.
Metode
A. Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data terdiri dari pengumpulan data primer dan sekunder
a)
Pengumpulan Data
Primer
Pengumpulan data
dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada seorang ahli atau pakar
dalam hal ini dokter gigi dan mulut
b) Pengumpulan Data Sekunder
Mengumpulkan
data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, makalah-makalah,
artikel-artikel dan bahan-bahan dari internet yang sesuai dengan topik yang
sedang dibahas.
B. Metode Pengembangan Sistem
Adapun
metode pengembangan sistem pakar yang akandigunakan adalah metode pengembangan
sistem pakar. Metode ini merupakan
salah satu model yang menggambarkan tahaptahap pengembangan perangkat lunak
sistem pakar. Tahapan pengembangan sistem pakar (Durkin, 1994), dapat dilihat
pada gambar 1.
Gambar 1 : Tahap Pengembangan Sistem Pakar [1]
a)
Penilaian.
Yaitu proses
untuk menentukan kelayakan dan justifikasi atas permasalahan yang akan diambil.
Setelah proyek pengembangan dianggap layak dan sesuai dengan tujuan, maka
selanjutnya ditentukan fitur-fitur penting dan ruang lingkup proyek serta
sumberdaya yang dibutuhkan. Sumber pengetahuan yang diperlukan diidentifikasi
dan ditentukan persyaratan-persyaratan proyek.
b) Akuisisi Pengetahuan.
Merupakan proses
untuk mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan yang akan dibahas dan
digunakan sebagai panduan dalam pengembangan. Pengetahuan ini digunakan untuk
memberikan informasi tentang permasalahan yang menjadi bahan acuan dalam
mendesain system pakar.
c)
Desain
Berdasarkan
pengetahuan yang telah didapatkan dalam proses akuisisi pengetahuan, maka
desain antarmuka maupun teknik penyelesaian masalah dapat diimplementasikan
kedalam system pakar. Dalam tahap desain ini, seluruh struktur dan organisasi
dari pengetahuan harus ditetapkan dan dapat direpresentasikan kedalam sistem.
d) Pengujian
Tahap ini
dimaksudkan untuk menguji apakah system pakar yang dibangun telah sesuai dengan
tujuan pengembangan maupun kesesuaian kinerja sistem dengan metode penyelesaian
masalah yang bersumber dari pengetahuan yang sudah didapatkan. Apabila dalam
tahap ini terdapat bagian yang harus dievaluasi maupun dimodifikasi maka hal
tersebut harus segera dilakukan agar sistem pakar dapat berfungsi sebagaimana
tujuan pengembangannya.
e)
Implementasi
Tahap
implementasi sistem pakar mencakup pemrograman pengetahuan kedalam komputer,
perbaikan struktur dan penambahan pengetahuan baru. Hasil tahap ini berupa prototype basis pengetahuan.
4.
Pembahasan
A. Deskripsi Alur
Sistem
Dalam mendeskripsikan alur program, penulis
menggunakan dua pendekatan yaitu : flowmap
dan DFD. Flowmap digunakan untuk
medeskripsikan mekanisme kerja aplikasi sistem pakar yang dirancang. Flowmap untuk sistem pakar diagnosis
gigi dan mulut dapat dilihat pada gambar 2.
Kelebihan Sistem Aplikasi
a) Sistem pakar
diagnosis penyakit gigi dan mulut sangat diperlukan dan dapat dijadikan sebagai
asisten yang cukup cerdas untuk membantu pekerjaan staf/ pegawai di Puskesmas
serta dapat meningkatkan pemahaman pasien dalam mengetahui dengan benar gejala
penyakit gigi dan mulut.
DFD digunakan
untuk mendeskripsikan proses aliran data yang ada dalam aplikasi sistem pakar
yang penulis rancang. DFD untuk sistem pakar diagnosis penyakit gigi dan mulut
dapat dilihat pada gambar 3
5.
Saran
- Sistem pakar
yang dibangun berbentuk desktop sehingga aplikasi sistem pakar ini tidak bisa
diakses dimana saja
- Perlunya suatu
pengembangan sistem pakaryang lebih lanjut kedalam bahasa pemrograman yang
memiliki fasilitas grafik atau gambar yang lebih menarik untuk user
6.
Kesimpulan
Setelah
mempelajari, membahas dan menganalisis pengetahuan sistem pakar untuk diagnosis
penyakit gigi dan mulut pada manusia, maka diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
a. Sistem pakar diagnosis penyakit gigi dan mulut sangat
diperlukan dan dapat dijadikan sebagai asisten yang cukup cerdas untuk membantu
pekerjaan staf/ pegawai di Puskesmas serta dapat meningkatkan pemahaman pasien
dalam mengetahui dengan benar gejala penyakit gigi dan mulut.
b. Dengan menggunakan forward
chaining sebagai metode inferensinya, aplikasi sistem pakar ini memudahkan user dalam melakukan proses konsultasi,
dimana hasil diagnosis berupa nama penyakit serta solusi pengobatannya yang
sesuai dengan data gejala yang di inputkan oleh user.
Nama: Fari
Andriyanto
NPM: 12115517
Kelas: 3KA04
DAFTAR
PUSTAKA
[1]
Durkin,
J.(1994). Expert System Design and
Development. Prentice-Hall InternationaL Inc.
[2]
Fakultas
Kedokteran UI. (1999). Kapita Selekta
Kedokteran. Media Aesculapius. Jakarta.
[3]
Fathansyah.
(1999). Basis Data. Informatika
Bandung.
[4]
Hartati,
Sri dan Iswanti, Sari. (2008). Sistem
Pakar dan Pengembangannya. Hak cipta Graha ilmu. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar